Empirisme
adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Istilah empirisme di ambil
dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai
suatu doktrin empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Empirisme berpendapat
bahwa pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal,
melainkan di peroleh atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu mata,
lidah, telinga, kulit dan hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu
yang sesuai dengan pengalaman manusia.
Ajaran-ajaran pokok empirisme yaitu:
1. Pandangan
bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan
menggabungkan apa yang dialami.
2. Pengalaman
inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
3. Semua
yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
4. Semua
pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung dari
data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
5. Akal
budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa
acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi
mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
6. Empirisme
sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan.
Tokoh-Tokoh Empirisme
Aliran
empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679),
namun mengalami sistematisasi pada dua tokoh berikutnya, John Locke dan David
Hume.
a. John Locke (1632-1704)
Ia
lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates Inggris. Ia
juga ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Pemikiran John termuat dalam tiga
buku pentingnya yaitu essay concerning human understanding, terbit tahun 1600;
letters on tolerantion terbit tahun 1689-1692; dan two treatises on government,
terbit tahun 1690. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran
rasionalisme. Bila rasionalisme mengatakan bahwa kebenaran adalah rasio, maka
menurut empiris, dasarnya ialah pengalaman manusia yang diperoleh melalui panca
indera. Dengan ungkapan singkat Locke
:
Segala
sesuatu berasal dari pengalaman inderawi, bukan budi (otak). Otak tak lebih
dari sehelai kertas yang masih putih, baru melalui pengalamanlah kertas itu
terisi.
Dengan
demikian dia menyamakan pengalaman batiniah (yang bersumber dari akal budi)
dengan pengalaman lahiriah (yang bersumber dari empiri).
b. David Hume (1711-1776).
David
Hume lahir di Edinburg Scotland tahun 1711 dan wafat tahun 1776 di kota yang
sama. Hume seorang nyang menguasai hukum, sastra dan juga filsafat. Karya
tepentingnya ialah an encuiry concercing humen understanding, terbit tahun 1748
dan an encuiry into the principles of moral yang terbit tahun 1751.
Pemikiran
empirisnya terakumulasi dalam ungkapannya yang singkat yaitu I never catch my
self at any time with out a perception (saya selalu memiliki persepsi pada
setiap pengalaman saya). Dari ungkapan ini Hume menyampaikan bahwa seluruh
pemikiran dan pengalaman tersusun dari rangkaian-rangkaian kesan (impression).
Pemikiran ini lebih maju selangkah dalam merumuskan bagaimana sesuatu
pengetahuan terangkai dari pengalaman, yaitu melalui suatu institusi dalam diri
manusia (impression, atau kesan yang disistematiskan ) dan kemudian menjadi
pengetahuan. Di samping itu pemikiran Hume ini merupakan usaha analisias agar
empirisme dapat di rasionalkan teutama dalam pemunculan ilmu pengetahuan yang
di dasarkan pada pengamatan “(observasi ) dan uji coba (eksperimentasi),
kemudian menimbulkan kesan-kesan, kemudian pengertian-pengertian dan akhirnya
pengetahuan, rangkaian pemikiran tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut:
Beberapa
Jenis Empirisme
1. Empirio-kritisisme.
Disebut juga
Machisme. ebuah aliran filsafat yang bersifat subyaktif-idealistik. Aliran ini
didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah ingin “membersihkan”
pengertian pengalaman dari konsep substansi, keniscayaan, kausalitas, dan
sebagainya, sebagai pengertian apriori. Sebagai gantinya aliran ini mengajukan
konsep dunia sebagai kumpulan jumlah elemen-elemen netral atau sensasi-sensasi
(pencerapan-pencerapan). Aliran ini dapat dikatakan sebagai kebangkitan kembali
ide Barkeley dan Hume tatapi secara sembunyi-sembunyi, karena dituntut oleh
tuntunan sifat netral filsafat. Aliran ini juga anti metafisik.
2. Empirisme
Logis
Analisis logis
Modern dapat diterapkan pada pemecahan-pemecahan problem filosofis dan ilmiah.
Empirisme Logis berpegang pada pandangan-pandangan berikut :
a. Ada batas-batas
bagi Empirisme. Prinsip system logika formal dan prinsip kesimpulan induktif
tidak dapat dibuktikan dengan mengacu pada pengalaman.
b. Semua proposisi
yang benar dapat dijabarkan (direduksikan) pada proposisi-proposisi mengenai
data inderawi yang kurang lebih merupakan data indera yang ada seketika
c. Pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat kenyataan yang terdalam pada dasarnya tidak mengandung makna.
c. Pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat kenyataan yang terdalam pada dasarnya tidak mengandung makna.
3. Empiris
Radikal
Suatu aliran yang
berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai pada pengalaman
inderawi. Apa yang tidak dapat dilacak secara demikian itu, dianggap bukan
pengetahuan. Soal kemungkinan melawan kepastian atau masalah kekeliruan melawan
kebenaran telah menimbulkan banyak pertentangan dalam filsafat. Ada pihak yang
belum dapat menerima pernyataan bahwa penyelidikan empiris hanya dapa
memberikan kepada kita suatu pengetahuan yang belum pasti (Probable). Mereka
mengatakan bahwa pernyataan- pernyataan empiris, dapat diterima sebagai pasti
jika tidak ada kemungkinan untuk mengujinya lebih lanjut dan dengan begitu tak
ada dasar untukkeraguan. Dalam situasi semacam iti, kita tidak hanya berkata:
Aku merasa yakin (I feel certain), tetapi aku yakin. Kelompok falibisme akan
menjawab bahwa: tak ada pernyataan empiris yang pasti karena terdapat sejumlah
tak terbatas data inderawi untuk setiap benda, dan bukti-bukti tidak dapat
ditimba sampai habis sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar