Disusun
Oleh : Kelompok 6
Desak Putu Rimang Narayani (1111031097)
Ngakan Putu Sindu
Wija Putra (1111031149)
I Ketut Restana
Asta (1111031169)
Anak Agung Istri Virnayani (1111031079)
I Nyoman Doni
Pramana (1111031129)
Gede Surya Artha (1111031040)
Ni
Luh Putu Eka Agustini (1111031037)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya yang
berjudul “Logika (Penalaran dalam Kalimat)
Persamaan dan Alasan”. Dalam menyelesaikan makalah ini, berbagai pihak
telah membantu kami berupa bimbingan, saran-saran, maupun petunjuk. Oleh karena
itu kami menyampaikan ucapan terimakasih.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini dengan segala keterbatasan
dan kekurangan yang kami miliki, baik pengetahuan, ketrampilan, keterbatasan
literatur maupun keterampilan materiil, maka kami yakin makalah ini jauh dari
sempurna.
Oleh karena itu, saran, kritik, serta masukannya
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini
kedepannya. Penulis berharap semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Singaraja, 13 September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
2
1.3 Tujuan...................................................................................................
2
1.4 Manfaat................................................................................................
2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persamaan ( Analogi).........................................................
3
2.2 Pengertian Alasan (Argumentasi)........................................................
4
BAB III. PENUTUP
3.1 Simpulan...............................................................................................
7
3.2 Saran.....................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari,
penggunaan bahasa menjadi suatu sarana yang penting adanya. Bahasa yang kita
gunakan tidak hanya terwujud dalam bentuk lisan saja, melainkan kedalam bentuk
kalimat pula, baik itu kalimat yang lengkap (dengan subjek, predikat, objek,
keterangan) maupun kalimat tidak lengkap (kalimat seru, kalimat jawab, maupun kalimat
perintah). Kalimat yang terbentuk dilahirkan dari apa yang dipikirkan, apabila
pemikiran tengah kacau maka akan melahirkan kalimat yang kacau pula. Dalam hal
ini, logika dan penalaran kita tidak berjalan dengan baik atau tidak sempurna
(Badudu, 1993).
Logika dalam berbicara dengan orang lain akan
mencerminkan seberapa besar kemampuan berpikir orang tersebut. Tanpa logika/
nalar orang tersebut akan berbicara asal-asalan/ tidak sesuai dengan bahasa
baku yang digunakan, sehingga orang lain yang mendengar menjadi heran, tidak
mengerti, dan bingung.Sehingga begitu penting kita berbicara dengan nalar,
rasio, logika, argument. Pendeknya berbicara sesuai dengan nalar/ logika.
Kalimat yang menyimpang dari nalar/ logika, tidak akan mencerdaskan daya pikir
pembacanya atau pendengarnya.
Kesalahan dalam logika/ nalar di dalam kalimat ataupun
berbicara disebabkan oleh beberapa kesalahan dalam : (1) menarik kesimpulan
umum (induksi), (2) menarik kesimpulan khusus (deduksi), (3) menarik persamaan
(analogi), dan (4) memberi alasan
(argumentasi) (Chaer, 2000). Dari keempat penyebab kesalahan dalam berlogika,
dalam laporan ini akan dibahas dua diantaranya yaitu menarik persamaan
(analogi) dan memberi alasan (argumentasi). Pemahaman terhadap kedua hal
tersebut akan sangat berdampak terhadap salah atau benarnya seseeorang dalam
berlogika sehingga dipandang perlu untuk menjabarkan kedua hal ini di dalam
laporan yang kami buat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan persamaan (analogi)?
2. Apa yang dimaksud dengan alasan (argumentasi)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan persamaan (analogi).
2. Untuk mendeskripsikan alasan (argumentasi).
1.4 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian
persamaan (analogi) serta alasan (argumentasi).
2. Bagi Dosen
a. Dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam konteks
logika berbahasa (persamaan dan alasan).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Persamaan (Analogi)
Secara umum Persamaan (Analogi) adalah kesimpulan yang ditarik dengan
jalan menyampaikan atau membandingkan suatu gagasan (fakta khusus) dengan
gagasan lain (fakta khusus lainnya) yang mempunyai keterkaitan satu sama lain. Jika dalam
perbandingan itu hanya diperhatikan persamaannya saja tanpa melihat
perbedaannya, maka timbullah analogi, yakni persamaan di antara dua hal yang
berbeda. Seperti contoh berikut.
-
Seorang kepala keluarga (ayah)
harus bertindak seperti seorang hansip yang memeberikan keamanan kepada warga
kampong tempatnya bertugas.
Analogi merupakan salah satu teknik dalam
proses penalaran induktif. Sehingga analogi kadang-kadang disebut juga sebagai
analogi induktif, yaitu proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomena
lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena
yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. Persamaan
hanya terdapat pada anggapan orang saja. Ini dalam kesusastraan disebut sebagai
metafora. Oleh karena orang yakin bahwa sebetulnya memang hanya anggapan saja,
kerap kali dipakai kata seakan-akan atau seolah-olah. Yang demikian ini
bukanlah analogi sebenarnya, hanya seolah-seolah. Bisa dikatakan analogi jika
pengertian itu menunjuk perbandingan dalam realitas.
2.1.1
Macam-macam Analogi
·
Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan
bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Misalnya, Tim Futsal kelas
B semester 1 mampu masuk Babak Final karena berlatih setiap hari. Maka Tim Futsal kelas A semester 1 akan masuk Babak Final jika berlatih setiap hari.
·
Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan
atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau kurang jelas, dengan
sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat
karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan
dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Misalnya, untuk menjadi juara dalam
pertandingan Futsal diperlukan komunikasi dan kerjasama yang baik antara pemain
dan pelatih. Sebagaimana delman, untuk dapat berjalan dengan baik diperlukan komunikasi dan kerjasama
antara kusir dan kudanya.
2.2
Pengertian
Alasan (Argumentasi)
Alasan (Argumentasi) merupakan sesuatu yang diberikan untuk menguatkan
atau membenarkan suatu pendapat atau pendirian. Dimana alasan (argumentasi)
bertujuan untuk mempengaruhi orang lain terhadap pendapat yang disampaikan dan akhirnya bertindak
sebagaimana yang diinginkan. Selain untuk
mempengaruhi sikap dan keyakinan pembaca, dalam sebuah
karya tulis alasan (argumentasi) digunakan untuk mengemukakan jalan pikiran
penulis dalam usahanya menolak pendapat orang lain, menarik
perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan, untuk
membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu benar, serta menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan
sebelumnya. Seperti contoh berikut.
-
Para buruh PT. Asta Multimedia
melakukan demo besar-besaran karena selama hapir tiga bulan para buruh belum
mendapatkan gaji.
Alasan “selama
hampir tiga bulan para buruh belum mendapatkan gaji”, yang diberikan untuk
memperkuat pernyataan bahwa “Para buruh PT. Asta Multimedia melakukan demo
besar-besaran”, bisa diterima.
2.2.1
Penyebab kesalahan dalam
memberi alasan (berargumentasi)
Kesalahan dalam
memberi alasan (berargumentasi) disebabkan oleh beberapa hal. Menurut Chaer
(2000) ada enam hal yang menjadi penyebab kesalahan suatu alasan (argumentasi).
·
Alasan yang diberikan tidak
mengenai pokok masalah, atau pokok masalah
itu ditukar dengan pokok masalah lain. Seperti contoh berikut.
-
Penaikan BBM sebenarnya tidak
perlu dilakukan karena sebagian penduduk
Indonesia masih kekurangan makanan.
-
Tidak perlu membayar pajak
karena petugas pajak sering mengkorupsikan uang hasil pajak.
·
Alasan yang diberikan bukan
mengenai masalahnya, tetapi mengenai pribadi orangnya. Seperti contoh berikut.
-
Terpilihnya Bapak Surya sebagai
kepala desa diragukan karena hampir sebagian besar tanah miliknya terjual
habis.
-
Semua buku-bukunya ditarik
dari peredaran oleh pemerintah karena penulis buku ikut dalam aksi terorisme.
·
Alasan yang diberikan tidak
berdasarkan ahli dibidangnya. Seperti contoh berikut.
-
Sesuai pendapat Gayus
Tambunan, Barcelona akan menjadi juara Liga Spanyol musim ini.
-
Teroris yang terbukti bersalah
akan di hukum mati karena begitulah pendapat Valentino Rossi.
·
Alasan yang diberikan
berdasarkan pikiran atau pandangan apriori. Seperti contoh berikut
-
Karena Restana sering melawan
ibunya, ia pasti masuk neraka.
-
Pakaiannya acak-acakan seperti
tidat terurus, dia pasti seorang pengemis.
·
Alasan yang diberikan tidak
ada hubungannya dengan masalah pokok. Seperti contohberikut.
-
Flashdisk 16 GB banyak
diminati kalangan mahasiswa karena harga BBM naik.
-
Kegagalan Team 9 mendapat
juara 1 dalam kompetisi Futsal serangkaian kegiatan HUT PDSD XX karena
tertangkapnya gembong terorisme di daerah Banten.
·
Alasan yang diberikan sama
dengan masalahnya. Seperti contoh berikut.
-
Tante Rimang benci kepada Gung
Anni karena Tante Rimang membenci Gung Anni.
-
Eka adalah seorang anak yang
tidak bisa bicara dengan normal karena ia bisu.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Analogi adalah suatu
perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara
membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan
yang pertama.
Argumentasi merupakan
suatu bentuk keterampilan berbahasa yang efektif, yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya
bertindak sebagai-mana yang diinginkan oleh penulis.
3.2
Saran
Adapun
saran yang dapat disampaikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Dalam membuat analogi, hendaknya tidak tergesa-gesa,
ceroboh dan terkesan memaksakan kehendak sendiri yang akan menghasilkan analogi
yang pincang dan menimbulkan perdebatandan propaganda terhadap analogi yang
disampaikan.
2. Dalam memberi alasan atau berargumentasi hendaknya
alasan (argumentasi) yang disampaikan harus bersifat kritis dan logis (masuk
akal).
3. Sebagai calon guru SD hendaknya mampu memahami logika
(penalaran dalam kalimat) dalam proses belajar mengajar khususnya dalam bidang
Bahasa Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Putrayasa,
I.B & Dibia, Ketut, 2010. Buku Ajar
Bahasa Indonesia Teori dan Aplikasinya. Singaraja.
Monaliasakwati, 2011. Analogi.
Tersedia pada http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/01/analogi.html diunduh 23 September 2011.
diunduh 23 September 2011.
Anonim, 2011. Pengertian
Argumentaasi. Tersedia pada Anonim, 2011. Analogi. Tersedia pada http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2200334-pengertian-argumentasi/#ixzz1YmfqYZsI diunduh 23 September 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar